Giri Menang (Suara NTB) –
PPDI (Perkumpulan Penyadang Disabilitas Indonesia) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) bersama GESIT (Gender Equality and social Inclusion In Infrastructure) atau gender dan inklusi sosial melakukan riset aksi pengamatan jalan selama 5 hari dimulai dari Senin tanggl 24 Juli sampai hari Jumat tanggal 28 Juli.
Untuk lokasi hari pertama pengamatan ruas jalan rutenya dimulai dari Jalan Sudirman Dasan Geres – Taman Kota Penas Gerung – Pasar Tradisonal Gerung – Masjid Baitul Atiq Gerung dan berakhir di gedung SDN 5 Babusalam Gerung, Senin(27/7). Kegiatan diikuti oleh perwakilan dari Dinas PUPR Lobar, Tim pendamping GESIT, Ketua PPDI Lombok Barat Muhamad Zaenudin, perwakilan dari HWDI.
Ketua PPDI Lobar Muhamad Zainuddin mengatakan kegitan ini bertujuan untuk mengukur berbagai aksesibilitas infrastuktur yang ada di Lobar. ’’Apakah kenyamanan tersebut sudah di dapat bagi teman teman penyadang disabilitas dari mulai segi infrastrukturnya secara trotoar dan dapat berfungsi sebagainya,” ujarnya.
Zainuddin juga mengatakan, kegiatan ini yidak hanya mengacu pada penyandang disabilitas namun juga untuk para pejalan kaki. Di mana infrastruktur tersebut dapat digunakan oleh semua lapisan dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dikatakannya, dengan ada tujuan ini, pihaknya juga melakukan riset bukan hanya untk penyandang disabilitas tetapi juga untuk perempuan, dan terutama lansia dan berbagi macam penyadang disabilitas lainnya agar memudahkan mereka mengakses berbagi fasilitas lainnya.
Adapun harapan dari kegiatan ini dapat mengadvokasi pemerintah sendiri agar mulai membuka diri bahwa pengguna infrastuktur tak hanya dari lapisan masyarakat sekitar tetapi juga berbagi penyandang disabilitas. Kegiatan ini juga di dukung oleh kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Australia KIAT dengan judul program GESIT (Gender Equaltiy and social Inclusion In Infrastructure).
Sementara itu di tempat yang sama tim pendamping GESIT Dian Aryani saat diwawancarai, “memperkuat apa yang disampaikan Ketua PPDI, setelah melakukan riset di sepanjang jalan sudirman yaitu sejauh 500 meter dapat di simpulkan bahwa trotoar untuk jalan tersebut belum masuk standar, masih banyak lapak-lapak yang berjualan di atas trotoar, tidak ada paving block.’’
“Selanjutnya pada malam hari juga akan dilakukan pengamatan lebih lanjut, untuk melihat kondisi lampu penerangan jalan, apakah jalan tersebut sudah cukup terang dan aman untuk perempuan utamanya selama melewati jalan tersebut, hal ini demi keamanan kenyamanan bersama,’’katanya. (her)
Leave a Reply